ZONA PINTAR
Select Menu
  • Home
  • Umum
  • PPKN
  • Ekonomi
  • Sejarah
  • Biologi
  • PLH
  • PKWU
  • Matematika
Home » PKWU/Keterampilan/Dunia Usaha » PROSES TEKNIK DAN ALAT KERAJINAN TEKSTIL

Jumat, 29 Januari 2016

PROSES TEKNIK DAN ALAT KERAJINAN TEKSTIL

Taufani Nurindra Tantri
Add Comment
PKWU/Keterampilan/Dunia Usaha
Jumat, 29 Januari 2016




Proses pembuatan kerajinan tekstil terdiri atas beberapa tahapan. Pertama, proses serat atau benang menjadi kain, lalu kain menjadi kerajinan tekstil, seperti busana, tas, sarung bantal dan lain-lain, serta pewarnaan dan pemasangan aksesori untuk suatu fungsi tertentu atau menambah nilai estetis atau keindahan pada produk kerajinan tekstil yang dibuat.

 
 Proses Pembuatan Kerajinan Tekstil


Proses pada pembuatan kerajinan tekstil, seperti tampak pada Bagan 1.3, terdiri atas beberapa tahapan. Pertama, pembuatan serat/benang menjadi kain/tekstil yang menggunakan teknik tenun. Kedua, pembuatan kain/tekstil menjadi satu bentuk kerajinan tekstil. Terakhir, proses pemasangan aksesoris atau finishing sehingga menghasilkan kerajinan tekstil yang siap digunakan.


Proses pewarnaan dapat dilakukan pada serat/benang, pada kain atau pada bagian akhir setelah kerajinan tekstil terbentuk. Pewarnaan pada benang dilakukan dengan pencelupan serat/benang. Pada tekstil tanpa motif/polos, pewarnaan dilakukan dengan pencelupan dengan 1 warna, sedangkan untuk menghasilkan tekstil dengan motif tertentu, pewarnaan menggunakan teknik ikat dengan beberapa kali pewarnaan. 


Pewarnaan pada kain/ tekstil dapat menggunakan teknik rintang warna, seperti teknik batik atau jumputan, teknik print seperti cap, sablon, atau digital printing serta teknik lukis.Dekorasi dapat dilakukan pada kain atau pada produk yang sudah terbentuk, dengan teknik sulam dan bordir, maupun penambahan aksesori untuk menambah keindahan produk kerajinan tekstil.


1. Teknik Tenun


Teknik pembuatan kain yang masih tergolong kerajinan karena masih mengandalkan keterampilan tangan adalah teknik tenun. Teknik pembuatan kain dengan mesin otomatis tidak termasuk dalam kerajinan.

 
 Alat tenun gendong dengan benang lungsi tidak terputus


 Kain tenun di Indonesia dikerjakan dengan dua jenis teknik, yaitu tenun gendong (benang lungsi yang akan ditenun diikat mengelilingi hingga punggung penenun) yang digunakan di seluruh Indonesia, dan teknik tenun yang menggunakan bingkai kayu sebagai alat bantu tenun. 

 
 Alat Tenun Gendong dangan benang lungsin yang terputus 



Pada teknik tenun dua jenis, dengan benang lungsin putus yang akan menghasilkan kain panjang atau selendang dan dengan benang lungsin tidak terputus untuk menghasilkan sarung (berbentuk tabung).

  
ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)

Proses teknik tenun adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan benang lungsin yang panjangnya sama dengan panjang kain yang diinginkan.

b. Memasang benang lungsin pada cucukan

 
Benang lungsi yang sudah diwarnai dengan teknik ikat celup untuk tenun ikat Flores



c. Menyiapkan benang pakan.

d. Penenunan dilakukan dengan memasukkan benang pakan ke antara benang-benang lungsin.

 

Benang Lungsi dan Benang Pakan



2. Teknik Pewarnaan


Pada umumnya, teknik pewarnaan kain-kain tradisional di Indonesia memanfaaatkan proses celup dengan rintang warna seperti teknik batik dan teknik pada Kain Sasirangan khas Banjar, Kalimantan Selatan, dan teknik ikat pada pewarnaan serat/benang tenun.


Teknik pewarnaan pada kain tenun adalah teknik ikat celup. Teknik ikat celup sudah dilakukan sejak lama di seluruh belahan dunia. Asal usul teknik ini diperkirakan berkembang di India dengan sebutan Bhandani sejak 906 s.d. 618 SM. 

 
 Pola digambarkan pada benang


Teknik ini berasal dari dataran Cina pada zaman Dinasti Tang dibuat pada kain sutera yang merupakan alat barter pada masa kejayaan Jalur Sutra, yaitu jalur yang menghubungkan wilayah Cina ke Timur Tengah hingga ke Italia. Teknik pewarnaan ikat terdiri atas ikat (hanya pada benang lungsin atau pakan) dan ikat ganda (pewarnaan pada benang pakan dan lungsin). 


Langkah pertama teknik ikat celup menempatkan benang pakan/lungsin pada plangkan. Langkah kedua adalah menggambarkan pola motif pada benang yang sudah terpasang pada plangkan. Langkah ketiga adalah mengikat bagian benang sesuai dengan motif yang diinginkan. Ikatan yang kuat, tebal dan rapih akan dapat menghalangi warna dengan baik. 

 
 Teknik ikat celup


Benang yang sudah diikat dicelup dengan warna-warna sesuai dengan rancangan. Pewarnaan dilakukan mulai dari warna yang paling tua, ke warna yang paling muda. Setelah pewarnaan pertama, warna kedua diperoleh dengan melepaskan ikatan pada bagian yang ingin diwarnai, dan seterusnya hingga selesai. 


Benang yang sudah diwarnai lalu dikeringkan. Setelah kering, benang lungsin dipasang pada alat tenun, sedangkan benang pakan dipasang pada kelenting.


Kelenting dan kelenting dalam Teropong


Selain teknik pewarnaan ikat celup pada benang tenun, ada pula teknik rintang warna dengan menggunakan lilin/malam, yaitu teknik batik. Pada masa Kerajaan Majapahit, teknik batik diaplikasikan di atas daun lontar. 

Setelah diperkenalkan material kain dari serat katun, sebagai pengganti serat alam lainnya yang lebih kasar, teknik batik mulai diaplikasikan di atas kain katun. Kain batik, semula hanya dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan kerajaan, namun teknik tersebut mulai dikenal masyarakat di luar keraton dari para pengrajin batik.

Lambat laun kegiatan membatik menjadi mata pencaharian masyarakat sekitar kerajaan

Proses teknik batik adalah sebagai berikut :

a) Membuat sketsa motif batik pada kain polos.

b) Menyiapkan alat dan bahan seperti malam, canting, kompor batik dan zat warna alam berikut fasilitas pendukung lainnya.

Aneka canting                          Aneka cap batik
                        

c) Memanaskan malam pada kompor batik sampai 60*C.

d) Dengan menggunakan canting (untuk batik tulis) atau cap alumunium (untuk batik cap), mengambil malam dan menutup pola motif pada kain sesuai sketsa yang telah ditentukan.

 
Cap batik alumunium


e) Menentukan warna celup.

f) Mencelup kain batik sesuai dengan warna yang telah ditentukan.

 
Proses membatik dengan canting



g) Melorod (melepaskan malam) dengan cara merebus kain pada air mendidih, dibilas dan diangin-angin.

 
Proses pewarnaan dan melorod


 


h) Untuk proses pewarnaan lebih daripada 1 warna, langkah kerja mulai dari menggambar dengan cating atau cap hingga melorod diulang sesuai dengan jumlah warna.

 




3. Teknik Membentuk Kerajinan Tekstil 


Produk kerajinan tekstil sangat beragam. Namun, secara umum, pembentukan kerajinan tekstil dilakukan dengan memotong dan menyambung bahan. Pemotongan diawali dengan penggambaran pola sesuai dengan bentuk dan ukuran produk kerajinan tekstil yang dirancang. 


Pemotongan dilakukan dengan menggunakan gunting khusus kain, untuk kemudahan pemotongan dan menghasilkan potongan yang rapi. Ingatlah selalu untuk memotong bahan sedikit lebih besar daripada pola, untuk memberikan ruang penyambungan. 


Penyambungan bahan dapat dilakukan dengan teknik jahit, manual, teknik jahit dengan menggunakan mesin jahit, dan penggunaan lem. Teknik penempelan dengan lem hanya digunakan untuk kebutuhan tertentu saja, misalnya penempelan aksesori dengan syarat kain atau bahan tekstil cukup tebal atau rapat dan lem cukup kental sehingga lem tidak menembus kain.

 
Memanfaatkan Gluegun untuk pembuatan kerajinan dari bahan tekstil


4.Teknik Dekorasi


Teknik dekorasi diantaranya adalah sulam dan bordir. Sulam sudah menjadi bagian dari tekstil Indonesia sejak abad ke-16 Masehi. Dekorasi sulam pada kain tenun di antaranya dengan menambahka benang emas dan manik-manik kaca (cermuk), contohnya seperti kain Tapis Lampung. 

 Karya Kerajinan Tekstil Tapis Lampung


Kain Tapis bagi masyarakat Lampung melambangkan kesucian dan dipercaya dapat melindungi penggunanya dari segala bentuk sifat buruk manusia. Secara garis besar, corak dan warna kain Tapis menunjukkan kebesaran Sang Pencipta Alam.


Suku adat di wilayah Lampung yang menghasilkan dan mengembangkan kain Tapis ini adalah suku Pepadun. Sebelumnya, kain Tapis yang berlapis benang emas ini merupakan pakaian wanita dari daeerah Liwa, Kenali, dan Talar Padang. Tapis banyak digunakan baik oleh pria dan wanita sebagai kain sarung yang dikanakan pada upacara adat . 


Misalnya, kain Tapis Jung Sarat digunakan oleh pengantin wanita pada upacara perkawinan adat. Kain Tapis Tuho dikenakan seorang istri yang mengantar suaminya mengambil gelar sutan. Kain Tapis Lampung ini kaya akan ragam warna dan corak, hasil akulturasi budaya yang datang ke wilayah Lampung, di antaranya kebudayaan Dongson, Hindu, Budha, Islam, Eropa, dan Cina.


Karya Kerajinan Tekstil Bordir Padang, Sumatera Barat



 dikenal dekorasi juga dilakukan dengan memanfaatkan teknik bordir, yaitu teknik sulam yang dikerjakan dengan bantuan mesin jahit modifikasi. Beberapa daerah di Indonesia dikenal dengan kerajinan sulam dan bordirnya, yaitu Tasikmalaya, Sumatra Barat, Gorontalo, Aceh, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

 
Karya Kerajinan tekstil Bordir Tasik, Jawa Barat


Proses sulam atau Bordir adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan kain yang akan disulam atau dibordir

b. Menentukan pola sulam/bordir atau motif atau ragam hias.

 
Sulam Gayo Aceh


c. Menjiplak pada kertas minyak dengan menggunakan spidol atau balpoin.

d. Menjiplak ke atas kain dengan menggunakan kertas karbon.

e. Menyiapkan kain pada gelang ram atau pamidangan dengan meregangkan kain sampai ketegangan maksimum.

f. Kain siap untuk disulam atau dikerjakan dengan teknik bordir.

 
Teknik bordir dengan mengunakan mesin jahit

 


Sumber : Buku Pelajaran PKWU SMU Kelas X


Suka Artikel? Bagikan: Facebook Twitter Google+

0 Comments

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Entri Populer

  • TOKOH-TOKOH PARA PENEMU TEORI SEL
    TOKOH-TOKOH PARA PENEMU TEORI SEL
    Perkembangan teori sel didukung oleh peralatan dan teknik mikroskopis yang semakin canggih saat ini.                               ...
  • PILIHAN (CHOICE) DALAM KEGIATAN EKONOMI
    PILIHAN (CHOICE) DALAM KEGIATAN EKONOMI
    Pada situasi tertentu, kita sering dihadapkan pada berbagai pilihan untuk memilih salah satu di antara beberapa alternatif. Memilih suat...
  • PENGEMASAN DAN PERAWATAN PRODUK ALAT KOMUNIKASI DENGAN SUMBER ARUS DC
    PENGEMASAN DAN PERAWATAN PRODUK ALAT KOMUNIKASI DENGAN SUMBER ARUS DC
    Kemasan produk memiliki dua fungsi: fungsi perlindungan terhadap produk dan fungsi identitas. Saat membeli pesawat radio, kita mendap...
  • MATERIAL, KOMPONEN DAN SUMBER ARUS ALAT KOMUNIKASI
    MATERIAL, KOMPONEN DAN SUMBER ARUS ALAT KOMUNIKASI
    Material dan Komponen Alat komunikasi dengan teknologi elektronik yang tergolong ke dalam alat elektronik, terdiri dari bagian da...
  • PENGEMBANGAN KONSEP DESAIN SELUBUNG CASING DAN TAHAPAN BRAINSTORMING, RASIONALISASI, PEMBUATAN PROTOTYPE DAN DESAIN AKHIR
    PENGEMBANGAN KONSEP DESAIN SELUBUNG CASING DAN TAHAPAN BRAINSTORMING, RASIONALISASI, PEMBUATAN PROTOTYPE DAN DESAIN AKHIR
    Beberapa tahap dalam perancangan casing   yang terdiri atas 4 kegiatan yaitu brainstorming atau curah pendapat, rasionalisasi, pembuata...
  • MENGENAL ILMU REKAYASA DAN WIRAUSAHA SERTA ALAT KOMUNIKASI SEDERHANA
    MENGENAL ILMU REKAYASA DAN WIRAUSAHA SERTA ALAT KOMUNIKASI SEDERHANA
    Mengenal Alat Komunikasi Tradisional dan Modern Ilmu rekayasa adalah ilmu yang melibatkan banyak disiplin ilmu lainnya atau diseb...
  • PROSES DAN ALAT PRODUKSI ALAT KOMUNIKASI
    PROSES DAN ALAT PRODUKSI ALAT KOMUNIKASI
    Proses produksi alat komunikasi dengan teknologi elektronik terdiri dari dua (2) tahapan utama yaitu pembuatan rangkaian elektronik dan...
  • CARA MEMBUAT PRODUK ALAT KOMUNIKASI SEDERHANA DENGAN SUMBER ARUS DC
    CARA MEMBUAT PRODUK ALAT KOMUNIKASI SEDERHANA DENGAN SUMBER ARUS DC
    Pesawat radio adalah salah satu produk rekayasa penangkap gelombang radio yang paling sering kita temui dalam kehidupan kita sehari-har...
  • SITUS TRINIL, NGAWl, JAWA TIMUR
    SITUS TRINIL, NGAWl, JAWA TIMUR
                                                      SITUS TRINIL, NGAWl, JAWA TIMUR Sebelum penemuannya di Trinil, Eugene Dubois meng...
  • BAGAIMANAKAH MEMBUAT POLA RAGAM HIAS?
    BAGAIMANAKAH MEMBUAT POLA RAGAM HIAS?
    Desain ragam hias yang terdapat di wilayah Indonesia ini beberapa diantaranya sudah merupakan pola baku ragam hias wilayah tertentu....

Mengenai Saya

Foto Saya
Taufani Nurindra Tantri
Hanya seorang yang tak tahu apa-apa yang selalu ingin tahu tentang apa-apa
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

  • ►  2022 (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2019 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2017 (11)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2016 (31)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (6)
    • ▼  Januari (15)
      • PROSES TEKNIK DAN ALAT KERAJINAN TEKSTIL
      • APA YANG DIMAKSUD DENGAN MATERIAL TEKSTIL, BAHAN P...
      • APA SIH YANG DIMAKSUD LUAR ANGKASA DAN YANG ADA DI...
      • BAGAIMANAKAH MEMBUAT POLA RAGAM HIAS?
      • RAGAM HIAS KERAJINAN TEKSTIL TRADISIONAL DAN MODERN
      • PERKEMBANGAN TEKTSTIL TRADISIONAL INDONESIA
      • PENGERTIAN KERAJINAN TEKSTIL MODERN DAN TEKTSTIL T...
      • APA SIH TEKSTIL ITU?
      • NILAI YANG DIHIDUPKAN MELALUI PRAKARYA DAN KEWIRAU...
      • APA ITU KERAJINAN?
      • HAK ASASI MANUSIA
      • DASAR HUKUM HAM DI INDONESIA
      • PROSES EVOLUSI BUMI
      • SPESIMEN (PENGGOLONGAN) MANUSIA HOMO SAPIENS
      • MANUSIA LIANG BUA
  • ►  2015 (12)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (4)

Find Us On Facebook

Label

  • Biologi
  • ekonomi
  • Matematika
  • Pendidikan Lingkungan Hidup
  • pengetahuan umum
  • PKWU/Keterampilan/Dunia Usaha
  • PPKN
  • sejarah Indonesia

Label

  • Biologi
  • ekonomi
  • Matematika
  • Pendidikan Lingkungan Hidup
  • pengetahuan umum
  • PKWU/Keterampilan/Dunia Usaha
  • PPKN
  • sejarah Indonesia

Label

  • Biologi
  • ekonomi
  • Matematika
  • Pendidikan Lingkungan Hidup
  • pengetahuan umum
  • PKWU/Keterampilan/Dunia Usaha
  • PPKN
  • sejarah Indonesia
Copyright 2013 ZONA PINTAR - All Rights Reserved
Template by Dian Anarchyta - Powered Blogger